Layaknya budidaya jenis ikan lainnya,
ikan bandeng juga memerlukan proses pemijahan dan pembenihan secara
khusus untuk menghasilkan benih-benih ikan bandeng yang berkualitas
unggul. Memang benar saat ini benih-benih ikan bandeng yang berkualitas
unggul sulit didapatkan karena tersandung kendala teknologi budidaya
ikan bandeng. Para pelaku budidaya ikan bandeng mengaku bahwa teknologi
budidaya udang jauh lebih mudah dibandingkan dengan teknologi budidaya
ikan bandeng. Keterbatasan jumlah bibit ikan bandeng ini merupakan salah
satu kendala utama dalam meningkatkan teknologi budidaya ikan bandeng.
Sebelum memulai proses pembenihan ikan
bandeng, kita harus memperhatikan beberapa hal penting seperti lokasi
pemijahan dan pembenihan, kualitas air, pakan, dan teknik pemeliharaan.
Untuk lokasi, kita harus mengutamakan beberapa aspek seperti tata ruang,
pengairan, dan sumber air. Kemudian aspek lainnya dalam hal yang
berkaitan dengan pemilihan lokasi yang tepat adalah jarak lokasi ideal,
dan jaringan listrik atau kita juga bisa mengandalkan genset untuk
memenuhi kebutuhan listrik.
Kriteria Indukan Ikan Bandeng yang Ideal
Kini masuk ke proses pemilihan induk ikan
bandeng. Ada beberapa kriteria induk ikan bandeng yang ideal, yaitu:
pertama, berat induk mencapai lebih dari 5 kilogram dengan panjang
sekitar 56-60 cm. kedua, ikan bandeng memiliki sisik bersih dan berwarna
cerah serta tidak banyak sisik yang terkelupas. Ketiga, induk ikan
berenang dengan lincah dan gesit. Jika ketiga kriteria tersebut sudah
terpenuhi, kini saatnya kita pilih dua jenis indukan yaitu jantan dan
betina. Memang sedikit sulit dan rumit untuk memeriksa jenis kelamin
ikan indukan ikan bandeng. Kita memerlukan alat dan teknik khusus untuk
mengidentifikasi jenis kelamin ikan bandeng. Caranya, ikan bandeng
dibius terlebih dahulu hingga lemas dengan menggunakan phenoxyethanol
yang berdosis 200-300 ppm.
Kanula (alat khusus untuk mendeteksi alat
kelamin ikan bandeng) dimasukan pada sata ikan melemah sedalam 20-40 cm
(tergantung pada panjang ikan). Dari alat ini kita akan mengetahui
perkiraan diameter telur . diameter telur ini nantinya akan menentukan
tingkat kematangan gonad. Induk ikan bandeng betina yang memiliki telur
berdiameter 750 mikron adalah indukan yang siap untuk dipijahkan.
Sedangkan untuk induk ikan bandeng jantan yang dikategorikan sebagai
induk yang siap dipijahkan adalah ikan bandeng jantan yang mengandung
sperma tingkat 3 (induk jantan yang mampu mengeluarkan sperma cukup
banyak pada saat sedang kawin).
Proses Pemijahan Indukan Ikan Bandeng
Jika kedua induk siap dan matang, kini
tiba giliran kita untuk melakukan proses pemijahan. Ada dua jenis
pemijahan ikan bandeng, yaitu pemijahan alami dan pemijahan butan.
Pemijahan alami jauh lebih simpel jika dibandengkan dengan pemijahan
buatan. Dalam proses pemijahan alami, kita hanya menyediaakan beberpa
jenis fasilitas untuk mendukung proses pemijahan alami. Bak/ kolam
buatan sebaiknya berukuran 30-100 ton dengan kedalaman sekitar 1,5
sampai 3 meter.
Kolam harus dilengkapi dengan aerasi kuat
yang dapat diperoleh dari alat yang disebut ‘diffuser’. Dasar bak juga
wajib diberi jaring. Kepadatan kolam tidak boleh lebih dari 2-4 meter
meter persegi untuk satu ekor induk. Dan pemijahan biasanya terjadi pada
malam hari di mana induk jantan mengeluarkan sperma dan induk betina
mengeluarkan sel-sel telur sehingga pembuahan external pun dapat
terjadi.
Perlakuan yang Perlu Diberikan pada Telur-telur Ikan Bandeng Hingga Penetasan
Telur-telur ikan bandeng yang terbuahi
akan terapung di permukaan kolam sedangkan telur ikan bandeng yang tidak
terbuahia akan tenggelam hingga ke dasar kolam. Telur-telur yang sudah
berhasil terbuahi sebaiknya langsung diinkubasi hingga masa pertumbuhan
embrio tiba. Telur-telur ini kemudian dipindahkan ke bak khusus
penetasan dengan kapasitas kepadatan bak antara 20-30 butir telur per
liter air. Setelah proses penetasan telur, sebaiknya kita berikan
larutan formalin dengan kadar 40 persen dengan durasi sekitar 10-15
menit agar telur-telur bebas dari bakteri, parasit, dan penyakit.
Step berikutnya yaitu step pemeliharaan
larva hingga berubah menjadi nener (ikan bandeng muda). Pada masa
pertumbuhan nener, kita wajib berikan pakan baik pakan alami dan pakan
buatan yang sesuai dengan umurnya.
Semoga bermanfaat
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Bandeng"
Post a Comment